Friday, November 11, 2011

02 Naufal

Awalnya di mata ku, cowok ini sangat ganteng, sangat populer, sangat pintar, baik, BISA gambar, dan BISA main gitar. mengerti maksudku? Bisa bukan berarti jago. bukan maksud ku untuk sombong, namun kemampuan ku jauh lebih spesial di banding dia.

Kami menjadi dekat setelah main ejek-ejekan, setelah itu kami resmi pacaran pada awal August.
sebelumnya, banyak sekali masalah yang harus di selesaikan. seperti temanku Sarah, menaruh hati pada Naufal dari dulu. sehingga aku harus meminta maaf dan meminta ijin sebelum menerima Naufal.

Bagi Naufal, aku adalah yang pertama
Bagi ku, Naufal adalah yang ke empat.
yah, maksud ku ini pertama kalinya Naufal untuk pacaran. sedangkan buatku ini sudah yang ke empat kali.

sebelum itu, kamu mau tau sebuah rahasia jahat?
Aku tidak pernah benar-benar menyukai naufal. waktu menerima nya, yang aku pikirkan adalah "coba saja dulu" bukannya "ya, aku sayang dia"

semuanya berjalan lancar sampai akhirnya aku sadar, bahwa aku nggak bisa memaksakan suka dengan orang ini!
Naufal. yang perfect di mata orang. setelah bersamanya selama 8 hari, di mata ku terlihat banyak lubang hitam. posesif, cemburuan, over protective, kasar, cari perhatian, dan ke kanak-kanakan...

Dia selalu merebut waktu bermainku dengan teman lain. di kelas, dia memaksa sahabat baik ku untuk pindah dari tempat duduk nya untuk duduk di sebelah ku.

Dia selalu menunjukan sesuatu yang menurut dia spesial di depanku. terbayang nggak? seorang cowok yang seperti selalu ingin diliat. selalu ingin dibilang hebat. bagiku, itu menjijikan. hal yang aku lakukan adalah pura-pura tidak lihat.

Aku sangat menyesal. karena selalu mendapat cowok yang berlebihan dan terlalu baik. namun menyesal bisa apa sih? yang harus aku lakukan adalah bertindak. usaha ku untuk upaya "langkah selanjutnya" ini adalah tidak ngobrol, menyapa, melihat dia selama 2 minggu ini. aku menganggap dia tidak ada.
Aku merasakan senang yang luar biasa. dimana kita bebas berbicara dengan siapa saja.

semua teman ku bertanya, ada apa antara aku dengan Naufal. dan aku bercerita bahwa aku bosan dan tidak nyaman. Namun tanggapan yang ku dapat rata-rata sama: kamu jahat sekali, lebih baik kamu minta maaf. bahkan teman ku yang paling baik pun bilang aku jahat. berarti aku memang jahat ya?

bagiku, orang yang tidak mengerti perasaan ku pasti bilang aku ini jahat sekali. padahal, Perasaan itu tidak bisa dipaksakan...

No comments:

Post a Comment